JANGAN JADI MUSLIMAH BAPER-AN



Assalamualaikum, wr.wb. 

Hay sahabat fillah kembali lagi nih, pagi ini aku mau bahas tentang BAPERAN, mmm,,, hal yang sering kali kita dengar ya kalimat itu, gak asing deh buat kamu yang mungkin lebih gaul dari aku, hehe.. 

BAPER salah satu istilah yang nge-trend saat ini di kalangan kawula muda. Baper
singkatan dari bawa perasaan. Sebuah sebutan yang untuk seseorang yang mudah sensitive heheh kaya gigi aja sensitive..mudah tersungging ups.. salah tersinggung, gampang g-eer dan mudah menangis. Riset penelitian hemm, kaya profesor aja.. menujukan baper-an ini yang sering dialami kaum hawalah, eeit.. kamu ukhti banyak mengalaminya dibandingkan kaum adam... eeit bukan nama panggilan adam ya heheh... So, jadi muslimah jangan sering baperan yups..

Belajar mengerti dan memahami 

Baper sering kali muncul dalam sebuah hubungan persahabatan, pasutri, kekeluargaan, ataupun mungkin juga dengan pacar ( kalau inimah putusin aja solusinya ). pemicu baper tersebut biasanya salah mengerti dalam interaksi.

Sahabat niatnya memuji malah kita anggap sebagai bahan ledekan, pasangan memberikan nasehat tapi kita anggap sebagai bahan menyalahkan, teman mengajak kita dalam sebuah kebaikan tapi kita anggap sebagai bahan ejekan. Ya ujung-ujang kita jadi sakit hati, kecewa, patah hati itu lah proses dalam baper-an.

Sebagi solusinya belajar saling mengerti. Coba mengerti lawan interaksi kita, lihat tindakan dan ucapannya dalam sisi baiknya. Selanjutnya, belajar memahami sahabat atau pasangan kita, inget kita memiliki latar belakang keluarga, pendidikan dan budaya yang berbeda, berbeda juga kita dalam mengungkapkan segala sesuatu.

Selalu berprasangka baik

Salah satu yang sangat mudah dalam pemicu baper-an yaitu gampang curigaan dan selalu berprasangka buruk pada seseorang. lebih mudah melihat celah buruk seseorang dibandingkan melihat kebaikan yang mereka miliki, pepatah mengatakan :
"Gajah di pelupuk mata tak terlihat, semut di sebrang lautan tampak jelas"
Sehingga dalam sebuah hubungan bawaanya curiga terus, terus jadi deh benci pada seseorang, sehingga kita beranggapan seseorang telah merendahkan dan meremehkan.

So, mulailah berprasangka baik pada seseorang dalam interaksi. Jika merasakan ada sesuatu dengan tidak sesuai dengan pikiran bicaralah dengan terbuka dan apa adanya. Bukan ada apanya hehehe...Berprasangka buruk suatu sifat yang tidak baik dalam ajaran agama islam sahabat, yuk mulai sekarang jauhkan diri kita dari sifat seperti itu, hehehe...

Perbanyak Istigfar 

Dan yang terakhir ini kita haruus, kudu, wajib perbanyak istigfar, sebab sebaik-baiknya obat penyakit hati yaitu istigfar. mohon ampun pada Allah swt. berdo'a agar kita dijauhkan dari sifar baper-an ini.

Walaikumsalam, wr.wb.
Sumber : Inspirasi Muslimah







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Harapan Tak Sesuai Dengan Kenyataan

Mengungkap Makna di Balik Hijrah